Pengertian
Akuntansi
internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan
prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi
standar akuntansi di seluruh dunia. (Iqbal, Melcher dan Elmallah. 1997:18)
Menurut
(Choi, 2005) akuntansi internasioanl memiliki tiga pengertian yaitu :
1. Konsep Parent Foreign Subdiary Accounting : yang menganggap
bahwa akuntansi internasional hanya proses penyusunan laporan konsolidasi
antara perusahaan induk dan cabang yang berada di berbagai negara.
2. Konsep Comparative/internasional Accounting : yang menekankan
pada upaya mempelajari perbedaan akuntansi di berbagai Negara.
3. Konsep Universal atau World Accounting : yang berarti
kerangka/konsep dan prinsip akuntansi yang berlaku di semua negara.
Suatu
perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat
mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Ekspor
diartikan sebagai penjualan ke luar negeri dan dimulai saat perusahaan penjual
domestik mendapatkan order pembelian dari perusahaan pembeli asing. Kesulitan
yang akan timbul adalah pada saat perusahaan domestik ingin melakukan
investigasi terhadap kelayakan perusahaan pembeli asing, dan pada saat pembeli
membayar dalam mata uang asing. Untuk Impor, kondisi-kondisi di atas
sebaliknya akan ditemui oleh perusahaan penjual asing. Kondisi yang yang harus dipertimbangkan
oleh perusahaan pembeli domestik adalah nilai tukar mata uang domestik terhadap
mata uang asing yang disepakati sebagai denominasi pembayaran.
Keterlibatan
perusahaan dalam akuntansi internasional tidak dapat dihindarkan saat
perusahaan membuka operasi di luar negeri, baik yang hanya berupa pemberian
lisensi produksi terhadap perusahaan milik pihak lain di luar negeri maupun
pendirian anak perusahaan di luar negeri.
Akuntansi
internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional
(multinational corporation) atau MNC yang beroperasi di berbagai negara
di bidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping
itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal
internasional berlangsung secara real time basis.
IFRS
atau International Financial Reporting Standard and Practies merupakan
standar akuntansi internasional yang disusun ileh IASB (International
Accounting Standard Board). IFRS diterbitkan sebagai upaya untuk memperkuat
arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya
transparansi informasi keuangan. Tujuan penerapan IFRS adalah :
1. Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mengandung
informasi berkualitas tinggi.
2. Transparansi bagi pengguna laporan dan dapat dbandingkan sepanjang
periode yang disajikan.
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para
pengguna.
4. Mengingkatkan investasi.
Dan
alasan munculnya akuntansi internasional atau yang dikenal dengan IFRS, adalah
sebagai berikut :
1. Semakin luasnya jangkauan perusahaan multinasional
2. Adanya investasi dari dan ke luar negeri
3. Fluktuasi keuangan yang menimbulkan perubahan kurs valas
4. Di dalam pasar modal USA yaitu NYSE (New York Stock Exchange), dimana terdapat 1.200 peusahaan asing yang terdaftar.
1. Semakin luasnya jangkauan perusahaan multinasional
2. Adanya investasi dari dan ke luar negeri
3. Fluktuasi keuangan yang menimbulkan perubahan kurs valas
4. Di dalam pasar modal USA yaitu NYSE (New York Stock Exchange), dimana terdapat 1.200 peusahaan asing yang terdaftar.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Sistem Akuntansi
Praktik-praktik
akuntansi beserta pengungkapan informasi finansial pada perusahaan di berbagai
negara dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya menurut Christoper Nobes
dan Robert Parker (1995:11) adalah sebagai berikut :
1.
Sistem hukum
Peraturan perusahaan,
termasuk dalam hal ini adalah sistem dan prosedur akuntansi, banyak dipengaruhi
oleh sistem hukum yang berlaku di suatu negara. Beberapa negara seperti
Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut sistem hukum yang
digolongkan dalam codified Roman law. Sementara itu negara-negara seperti
Inggris, Amerika Serikat,dan negara-negara persemakmuran Inggris menganut
sistem common law.
2.
Sumber pendanaan
Berdasarkan sumber
pendanaan, perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi dua. Kelompok yang pertama adalah perusahaan yang
mendapatkan sebagian besar dananya dari para pemegang saham di pasar modal
(shareholder). Kelompok kedua adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar
dananya dari bank, negara atau dana keluarga.
3.
Sistem perpajakan
Sejauh mana sistem
perpajakan dapat mempengaruhi sistem akuntansi adalah dengan melihat sejauh mana
peraturan perpajakan menentukan pengukuran akuntansi (accounting measurement).
Di Jerman, pembukuan menurut pajak harus sama dengan pembukuan komersial. Sedangkan
di banyak negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan juga termasuk
Indonesia, terdapat aturan-aturan yang berbeda antara perpajakan dan komersial
perusahaan.
4.
Profesi akuntan
Di beberapa negara ditemui
adanya pemisahan profesi akuntan, sebagai ahli perpajakan atau hanya sebagai
akuntan perusahaan. Anggota suatu badan
yang mengatur standar akuntansi bisa terdiri hanya dari kalangan akuntan publik
atau mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan dunia usaha, industri,
pemerintah dan kalangan pendidik.
5.
Inflasi
Di negara-negara dengan
tingkat inlasi mencapai ratusan persen setiap tahun, seperti di Amerika
Selatan, penggunaan metode general price
level adjustment menjadi relevan mengingat adanya kebutuhan untuk menganalisis
laporan keuangan secara lebih tepat dibandingkan tetap menggunakan historical
cost.
6.
Teori Akuntansi
Dalam hal ini disarankan
penggunaan replacement cost information. Salah satu contoh pengaruh teori
akuntansi terhadap praktik akuntansi adalah dengan disusunnya conceptual
framework
7.
Accident of History
Sistem dan praktik akuntansi tidak bisa lepas dari kondisi
politik dan ekonomi di negara yang bersangkutan. Kejadian-kejadian tertentu
biasanya memberikan pengaruh yang langsung terasa dalam penerapan metode tertentu.
SUMBER :
Arja Sadjiarto. Akuntansi
Internasional : Harmonisasi Versus Standarisasi. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol.1, No.2, November 1999: 144-161.
Natalia Titiek
Wiyani, S.Pd. Standarisasi, Harmonisasi dan Konvergensi IFRS (International Financial
Reporting Standards and Practices).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus