DALAM NEGERI
AYAM BAKAR MAS
MONO
Ayam bakar MAS MONO, Siapa yang
tidak tau ayam bakar bakar yang terkenal itu? Ternyata ayam bakar yang terkenal
itu hanya dirintis oleh seorang pria lulusan SMA di kota Brem yang bernama
lengkap Agus Pramono sejak tahun 2001.
Berbekal
ijazah SMA, Mono hijrah ke Jakarta pada tahun 1994 dan mengawali karirnya sebagai
karyawan restorant cepat saji California Fried Chicken (CFC) sebagai cooker.
Kemudian di tahun 1997 ia keluar dari CFC, untuk memegang operasional rumah
makan yang melayani jasa catering untuk even-even khusus yang kebetulan saat
itu usaha properti sedang booming sehingga banyak acara peluncuran rumah yang
membutuhkan jasa catering. Namun, di akhir tahun 1997 krisis ekonomi muncul dan
menyebabkan keadaan penyelenggara even menjadi lesu sehingga tidak ada order
catering yang masuk.
Tidak tinggal diam, meskipun ia
termasuk dalam penduduk Indonesia yang tidak memiliki pekerja tetap, ia pun
terus menyambung hidupnya dengan menulis puisi dan membuat vinyet untuk dikirim
ke sejumlah media. Namun, pekerjaan itu tidaklah cukup. Ia juga berusaha
mengirim lamaran ke sejumlah perusahaan. Meskipun tidak satupun yang membuahkan
hasil, akhirnya di tahun 1998 ia diterima sebagai office boy di perusahaan
konsultan berkat rekomendasi temannya. Disamping itu ia mencari hasil tambahan
dengan menerima layanan jasa pengetikan skripsi.
Ia merasa jika ia terus
mempertahankan posisinya sebagai karyawan yang hanya seperti itu saja, maka ia
tidak dapat melawan tuntutan ekonomi yang semakin berkembang pesat. Impiannya
yang ingin memiliki warung makan sendiri tentu belum dapat terkabulkan perihal
modal yang masih belum cukup. Sehingga yang ia rasa masuk akal ialah berjualan
pisang coklat. Ia menjajahkan dagangan dari SD satu ke SD lainnya.
Ditengah kesulitan hidup, ia berani
mengambil keputusan untuk menyunting seorang wanita bernama Nunung dan kemudian
dikaruniai buah hati bernama Novita Anung Pramono. Keluarga kecil itu hanya
tinggal disebuah kontrakan kecil dan tidur hanya beralaskan tikar dengan
kardus-kardus bekas agar terasa lebih empuk. Untuk meringankan beban suaminya,
Nunung pun mengambil pekerjaan dari subkontaktor kardus sepatu.
Tetap pada mimpinya untuk memiliki
warung makan sendiri, ditahun 2000 Mono merasa sangat senang saat menemukan
lapak kosong di depan Universitas Sahid Jl. Soepomo Jakarta Selatan yang sudah
tidak dipakai. Didukung oleh istrinya yang pintar memasak, ia pun beralih
menjadi penjual ayam bakar.
Pertama kali berjualan ia membawa 5
ekor ayam yang dijadikan 20 potong, dan hanya 12 potong yang laku terjual.
Kombinasi menu yang enak dan berkat kerja keras, semangat dan ketekunan yang
dilakukan selama ini, sedikit demi sedikit ayam bakarnya semakin laris. Warung
yang semula hanya menghabiskan 5 ekor ayam kini sudah mampu menjual 80 ekor per
harinya dan karyawan yang mulanya hanya satu orang kini telah semakin
bertambah.
Tahun 2001. Ide kreatifnya yang
menjadikan warung kaki limanya berbeda dengan kaki lima lainnya, memiliki
standar operasional rumah makan besar dengan berbagai peraturan yang diberikan
kepada karyawan untuk memakai seragam, tidak memelihara kuku, kumis dan
jenggot, sehingga warungnya mengalami pertumbuhan yang pesat. Sang istri pun
tidak tinggal diam, ia juga mulai berjualan nasi uduk di dekat kantor di jalan
MT Haryono yang sudah meraup omset 800rb perhari.
Berbagai bentuk pemesanan dilakukan,
akhirnya ia berhasil membuka cabang di daerah tebet. Walaupun tempatnya kecil
namun, mengunjung tidak segan-segan menyantap ayam bakarnya sambil berdiri.
Sukses di
tempat tersebut akhirnya ia mulai memberikan nama Ayam Bakar Mas Mono utuk ayam
bakar kalasan yang sebelumnya tidak bermerk. Cabang demi cabang berhasil ia
buka untuk menampung pelanggannya. Dengan omset mencapai 8 juta hingga 12 juta
rupiah perhari yang tentunya sudah memiliki pelanggan tetap. Dan di tahun 2009
terpilih sebagai ICON ENTREPRENEUR SUCCESS PIL-PRES 2009. AYAM BAKAR MAS MONO
juga melayani catering service. Salah satu customernya adalah ANTV, Trans TV
dan Trans 7. Selama 8 tahun mensuplay kebutuhan catering para crew. Hingga terakhir
terhitung cabangnya sebanyak 23 cabang.
Sukses
dimata Mas Mono tidak harus memiliki rumah dan mobil yang mewah, Kunci sukses
adalah, “Dimana ada kemauan, di situ ada jalan. Jika benar-benar diterapkan
maka bisa menuntun hidup seseorang kearah yang lebih baik”. Dan ia pun menjadi
seorang pengusaha sukses yang sederhana.
LUAR NEGERI
WARREN BUFFET
Warren Buffet lahir di Omaha,
Nebraska pada 30 Agustus 1930. Warren adalah anak kedua dari tiga bersaudara,
dari pasangan Howard dan Leila. Ayahnya adalah anggota parlemen AS dari Partai
Republik dan memiliki perusahaan broker saham.
Tahun 1941, Howard mengajak Warren
yang saat itu berusia 10 tahun untuk perjalanan bisnis ke New York City yang
pada akhirnya membuat Warren mulai tertarik di dunia bisnis. Kemudian, pada
usianya yang ke 11 tahun, ia membeli enam saham Cities Service Preferred,
dimana tiga saham untuk dirinya sendiari dan tiga lainnya diberikan kepada
kakaknya.
Pada tahun 1947, Warren menjadi
loper koran dan berhasil menabung sebesar US$ 5.000 dari upahnya. Warren
dipaksa kuliah oleh ayahnya, dan ia didaftarkan di Wharton School of Finance
and Commerce, Pennsylvania. Namun, Warrent tetap tidak menyukainya. Ia merasa
bahwa ia lebih banyak tahu dibanding dengan guru-gurunya. Uang penghasilan yang
ia dapat dari pekerjaannya sebagai loper koran digunakan untuk membeli lahan
pertanian dan kemudian di sewakan kepada petani. Dari situlah iya mendapatkan penghasilan
tetap pertama di usia remajanya.
Tahun 1950 ia memutuskan untuk
kuliah. Ia mendaftar di Harvard Business School namun ditolak. Lalu ia
mendaftar ke Columbia setelah mengetahui bahwa idolanya, Ben Graham dan David
Dodd adalah professor disana. Tidak lama dari masa pendidikannya yang juga
mengambil kursus public speaking Dale Carnegie, pada 13 Juni 1951 ia telah
menjadi dosen dan mengajar kelas malam di University of Nebraska untuk mata
kuliah “Prinsip Investasi”. Murid-murid yang diajarnya berusia dua kali lipat
dari usianya yang saat itu baru 21 tahun.
April 1952, Warren dan Susie
menikah dan menyewa sebuah apartemen seharga US$ 65 sebulan. Disana, anak pertama
yang juga diberi nama Susie lahir. Dua tahun kemudian Warrent menerima telfon
dari idola segaligus professornya, Ben Graham yang menewarinya pekerjaan dengan
gaji pertama sebesar US$ 12.000 per tahun.
Setelah itu di tahun 1956 ia mulai
mendirikan usaha kemitraannya sendiri untuk mengola dana investor. Usaha kemitraannya
pun semakin berkembang dan bertambah di tahun 1957. Warren Buffet semakin
populer. Di tahun 1961, tercatat sebanyak 7
kemitraan yang ia jalankan sehingga untuk pertama kalinya ia meraup 1
juta dollar. Berbagai macam bentuk investasi dan kemitraannya semakin
berkembang pesat. Hingga di tahun 1983 ia masuk ke dalam daftar orang kaya
dunia versi majalah Forbes untuk pertama kalinya, dengan kekayaan sebenyak US$
620 juta. Di tahun 1993, majalah Forbes menobatkannya lagi sebagai orang
terkaya, dan kali ini untuk kategori terkaya se-Amerika Serikat.
Pada tanggal 26
Juni 2006, Warren Buffet sebagai orang nomor dua terkaya setelah Bill Gates saat
itu menyumbangkan 85% kekayaannya (30,7 milliar US Dollar) kepada yayasan amal,
dan salah satunya adalah yayasan Bill and Melinda Gates Foundation yang
dimiliki oleh Bill Gates (orang terkaya no 1 saat itu dengan kekayaan 50
milliar US Dollar). Selain itu, ia juga menyumbangkan hartanya berupa saham di
Berkshire sebesar US$ 6,7 miliar untuk yayasan Susan Thompson Buffett. “Harapan
kecil saya, bahwa yang saya lakukan ini mendorong orang yang sangat kaya
lainnya untuk mengembangkan sikap cinta terhadap sesama dan suka menderma”,
katanya.
Tahun 2008, 2
tahun sejak ia menyumbangkan sebagian besar hartanya, Warren Buffet menjadi
orang terkaya di dunia dengan kekayaan 62 milliar US Dollar, mengalahkan Bill
Gates yang kekayaannya ‘hanya’ 58 milliar US Dollar.
Berikut ini adalah nasihat Warren Buffet untuk orang-orang yang masih muda.
Hindarilah kartu kredit dan berinvestasilah untuk diri Anda sendiri, dan ingat:
·
Uang tidak
menciptakan orang tetapi oranglah yang menciptakan uang.
·
Hiduplah
secara sederhana.
·
Jangan lakukan
apa yang orang lain katakan, dengarkanlah mereka, namun lakukan apa yang
menurut Anda baik.
·
Jangan
memaksakan diri untuk memiliki barang-barang bermerk, pakailah apa yang
sekiranya nyaman bagi Anda.
·
Jangan
memboroskan uang Anda untuk hal-hal yang tidak diperlukan; Jumlah sumbangan
amal Buffett tercatat sebagai sumbangan terbesar dalam sejarah Amerika.
REFERENSI:
http://tulisanharian.com/kisah-sukses-warren-buffett/
http://lipsus.kontan.co.id/v2/warren_buffett/perjalanan_hidup/
http://ayambakarmasmono.wordpress.com/sejarah-2/
http://lipsus.kontan.co.id/v2/warren_buffett/perjalanan_hidup/
http://ayambakarmasmono.wordpress.com/sejarah-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar