Minggu, 17 April 2011

Revolusi Sektor Jasa

PENDAHULUAN

Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Sektor jasa memang sangat menjanjikan sebuah keuntungan yang sanagat besar .Kontribusi sektor jasa terhadap perekonomian dunia cukup mendominasi yaitu sekitar dua pertiganya.

KASUS

Di Eropa sektor ini menyumbangkan 60% dari produk domestik bruto (PDB), sementara di Indonesia hampir mencapai 30%. Perkembangan sektor jasa yang pesat itu menggoda investor untuk ikut menanamkan modalnya pada bidang ini, namun pada sisi lain semakin banyaknya investasi persaingan menjadi lebih tajam.
Persaingan yang tajam tidak saja terjadi pada industri jasa yang berorientasi laba seperti perbankan, perhotelan, asuransi, penerbangan, retail, telekomunikasi, dan pariwisata, tetapi juga pada industri jasa nirlaba seperti rumah sakit, lembaga pemerintahan serta perguruan tinggi.
Berbicara tentang kualitas layanan jasa agar berkembang dan bertahan hidup, suatu organisasi penyedia jasa harus mampu memberikan layanan jasa yang berkualitas dan mempunyai nilai yang tinggi bagi pelanggan, dapat memenuhi kebutuhan pelanggan serta dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dari pesaingnya.
Di Indonesia, industri jasa sangat beragam, bila dikaitkan dengan siapa penyelenggara dari sektor jasa, maka dapat dikelompokkan kedalam empat sektor utama ,yaitu :

•Sektor pemerintah
•Seperti kantor pos, kantor pelayanan pajak, kantor polisi, rumah sakit, sekolah, bank pemerintah
•Sektor nirlaba swasta
•Seperti sekolah, universitas, rumah sakit, yayasan
•Sektor bisnis
•Seperti, perbankan, hotel, perusahaan asuransi, konsultan, transportasi,
•Sektor manufaktur
•Seperti akuntan, operator komputer, penasihat hukum, arsitek

Faktor-faktor Yang Mendorong Perkembangan Sektor Jasa

Biasanya setiap perkembangan bisnis jasa tertentu, terdorong oleh perkembangan faktor-faktor tertentu atau karena perkembangan sektor jasa yang lain. Berikut ini beberapa faktor yang sering menjadi penentu berkembangnya sektor jasa tertentu.

1.      Waktu santai yang semakin banyak, atau waktu liburan sekolah dapat memunculkan banyak jenis jasa baru. Misalnya bisnis perjalanan wisata, pusat hiburan dan rekreasi, kursus dan pelatihihan singkat, jasa TV kabel, Rumah produksi Sinetron, tempat peristirahatan, karaoke, pertunjukkan musik.

2.    Persentase wanita yg memasuki angkatan kerja semakin besar, dapat memunculkan jenis jasa baru. Misalnya jasa penitipan anak, baby sitter, binatu, restoran siap santap.

3.    Tingkat harapan hidup semakin meningkat, dapat memunculkan jenis jasa baru. Misalnya jasa perawatan kesehatan dan konsultasi kesehatan.

4.    Produk yang dibutuhkan dan dihasilkan semakin komplek, dapat memunculkan jenis jasa baru. Misalnya Jasa instalasi, pelatihan, konsultasi, reparasi.

5.    Adanya peningkatan kompleksitas kehidupan, dapat memunculkan jenis jasa baru. Misalnya jasa pengacara, psikolog, ahli gizi, dokter pribadi, pelatih kebugaran, penasihat finansial.

Piglet disney

Cartoons Myspace Comments
MyNiceProfile.com


Sabtu, 16 April 2011

Perkembang Perekonomian di Masa Depan

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN MASA DEPAN

      Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua abad ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang sangat nyata apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sampai abad ke-18 kebanyakan masyarakat di berbagai negara masih hidup pada tahap subsistem dan mata pencarian utamanya adalah dari melakukan kegiatan di sector pertanian, perikanan dan berburu.
     
      Ditinjau dari sudut ekonomi, perkembangan ekonomi dunia yang berlaku semenjak lebih dua abad yang lalu menimbulkan dua efek penting yang sangat menggalakkan, yaitu :
1.  Kemakmuran atau taraf hidup masyarakat makin meningkat
2.  Dapat menciptakan kesempatan kerja yang baru kepada penduduk yang terus bertambah jumlahnya.

      Isu mengenai pertumbuhan ekonomi yang selalu diperhatikan dalam analisis makroekonomi adalah masalah kelesuan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu. Efek dari keadaan tersebut, perekonomian tidak selalu mencapai kesempatan kerja penuh dan masalah pengangguran merupakan tantangan yang selalu harus dihadapi dan diatasi dalam jangka panjang.

      Dua hal penting yang harus diperhatikan dalam membicarakan masalah pertumbuhan ekonomi, antara lain :
1.  Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
2.  Teori-teori yang menerangkan faktor penting yang menentukan pertumbuhan.

      Di samping itu, untuk memahami masalah-masalah pertumbuhan ekonomi yang dihadapi di negara-negara berkembang, terutama negara berkembang yang masih rendah taraf pembangunan dan kemakmurannya, perlu pula diperhatikan hal-hal seperti :
-         Masalah-masalah yang dihadapi dalam mempercepat
   pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang.
-         Perlu diperhatikan bentuk-bentuk kebijakan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Terlepas dari itu semua, permasalahan ekonomi Indonesia juga terlihat cukup kompleks. Mulai dari jumlah pengangguran yang semakin meningkat, disparitas pendapatan di masyarakat, kurangnya etika berekonomi dan pengetahuan manajemen. Namun Indonesia masih memiliki sumber daya alam yang melimpah dan potensial pasar yang cukup besar.
Bersesuaian dengan hal itu, visi ekonomi syariah juga sejalan untuk memecahkan permasalahan di atas, yaitu ekonomi yang beretika, good corporate governance, transparan dan mendukung real sector.
Program Pembangunan Jangka Panjang (PJPP) yang dibuat pemerintah hingga tahun 2025 memiliki beberapa tujuan seperti peningkatan sektor pertanian dan pertambangan, angka kemiskinan di bawah 5%, pendapatan perkapita USD 6000, hingga kemandirian pangan
Di antara langkah yang harus diambil pemerintah adalah dengan membangun sistem dan sektor sosial syariah. Selain itu juga perlunya perluasan jaringan perdagangan yang intensif. Sedangkan dalam Rancangan Program Jangka Menengah (RPJM) diperlukan revitalisasi pertanian, mengingat Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris dengan jumlah petani sekitar 25 juta orang, memiliki potensi besar sehingga seharusnya tidak perlu lagi melakukan impor beras.

Kondisi masa depan

Kita berharap pemerintah dengan konsisten menerima kontribusi dan menjalankan visi ekonomi syariah (Islam) untuk membantu peningkatan perekonomian Indonesia pasca krisis keuangan global dunia, dan lebih jauh untuk meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia

Minggu, 10 April 2011

Kebijakan Perdagangan Internasional

v  KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
       
            Kebijakan perdagangan internasional setiap negara mungkin berbeda dengan negara lain. Sejumlah negara memilih menjalankan kebijakan perdagangan bebas (free trade), tetapi ada pula yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan proteksi dan ada pula yang memilih gabungan keduanya.

·       Faktor-faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional

1.      Perbedaan sumber daya alam
2.    Selera
3.    Penghematan biaya produksi (efisiensi)
4.    Perbedaan teknologi
5.    Perbedaan iklim
6.    Adanya keuntungan jika menggunakan produk negara lain

·       Manfaat Perdagangan Internasional

1.      Memperoleh devisa
2.    Memperluas kesempatan kerja
3.    Menstabilkan harga-harga
4.    Meningkatkan kualitas konsumsi
5.    Mempercepat alih teknologi

·       Teori Perdagangan Internasional

1.      Teori keunggulan mutlak Adam Smith
      Suatu negara mampu memproduksi lebih banyak daripada negara lain, dengan menggunakan sumber daya yang sama.

2.    Teori keunggulan komparatif ‘David Ricardo’
      Kedua negara yang melakukan perdagangan tetap akan memperoleh keuntungan jika melakukan perdaganag setelah berspesialisasi pada produksi barang yang memiliki keunggulan komparatif lebih besar.

·       Kurs

            Jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk mendapatkan satu kesatuan mata uang asing.

-         Meningkatnya penawaran valuta asing mengakibatkan harga valuta asing tersebut turun, begitu juga sebaliknya.

-         Meningkatnya permintaan terhadap valuta asing akan menaikkan harga valas tersebut, begitu juga sebaliknya.


·       Sistem Kurs Valuta Asing
1.      Sistem kurs tetap (Fixed Exchange Rate System) : Ditetapkan oleh pemerintah.
2.    Sistem kurs bebas (Free-Floating Exchange Rate System) : Kurs bergerak sesuai dengan mekanisme pasar, tanpa campur tangan pemerintah.
3.    Sistem kurs mengambang (Managed Floating Exchange Rate System) : Kurs ditentukan oleh mekanisme pemerintah dan penawaran, namun pemerintah dapat juga mempengaruhi melalui investasi pasar.

·        Cara Pembayaran Internasional
1.      Tunai (cash)
            Importir membayar secara tunai barang yang diimpor.

2.    Transfer telegrafis (cable order)
            Perintah pembayaran yang dikeluarkan bank di dalam negeri melalui faksimili, radiogram, telepon atau alat komunikasi lain pada bank di luar negeri.

3.    Wesel (commercial bill of exchange)
        Surat perintah untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang namanya tertulis pada surat wesel atau order.

4.    Letter of credit ( L/C )
        Surat yang ditandatangani oleh bank yang menyetujui akan membayar wesel yang ditarik oleh eksportir.


·        Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Impor

1.      Kuota
    Pembatasan jumlah barang yang diimpor agar tidak mengganggu industri dalam negeri.

2.    Tarif
   Pemberlakuan tarif tinggi untuk barang-barang impor agar barang-barang sejenis produksi dalam negeri dapat bersaing.

3.    Subsidi
   Diberikan kepada produsen dalam negeri agar harga barang dalam negeri bisa menjadi lebih murah

4.    Larangan impor
      Diberlakukan untuk barang-barang tertentu yang dianggap         membahayakan masyarakat.

·        Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Ekspor

1.      Diskriminasi harga
   Penetapan harga atas suatu jenis barang berbeda antara satu negara dengan negara lain, sesuai perjanjian dengan negara yang bersangkutan.

2.    Pemberian premi / subsidi
   Subsidi dibeikan kepada pengusaha yang akan melakukan ekspor, agar barang yang dihasilkan bisa bersaing di pasar internasional.

3.    Dumping
Kebijakan menjual barang lebih tinggi di pasar dalam negeri daripada pasar internasional.

4.    Politik dagang bebas
Pemerintah memberikan kebebasan dalam ekspor-impor.

5.    Larangan ekspor
   Diberlakukan untuk barang-barang tertentu dengan alasan ekonomi, sosial, budaya dan politik.
           

       

             

Pengangguran di Indonesia

PENGANGGURAN

            Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
            Tingkat partisipasi angkatan kerja dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah penduduk dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

Jenis & Macam Pengangguran

v    Menurut lama waktu kerjanya :
·        Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) è Sama sekali tidak bekerja

·        Setengah menganggur (Underemployment) è  Bekerja tetapi tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja

·        Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) è Tenaga kerja tidak bekerja secara optimum karena tidak ada kesesuaian antara pekerjaan dengan kemampuannya.

v     Menurut penyebabnya :

·        Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment è pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.


·        Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment è keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus menganggur atau disebabkan oleh perubahan permintaan terhadap tenaga kerja


·        Pengangguran Siklikal / Siklus è pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turunnya aktifitas atau keadaan perekonomian suatu Negara (business cycle).


·        Pengangguran Strukturalè Disebabkan karena ketidakcocokkan  antara keterampilan (kualifikasi) tenaga kerja yang dibutuhkan dan keterampilan tenaga kerja yang tesedia atau pengangguran akibat adanya perubahan struktur ekonomi.


Dampak negatif pengangguran terhadap lingkungan sosial
Ø      Produktivitas
Ø      Penerimaan Negara (pajak) akan berkurang
Ø      Aktivitas Ekonomi Keseluruhan
Ø      Biaya Sosial akan semakin meningkat
Ø      Pendapatan nasional semakin kecil
Ø      Beban spikologis bagi yang bersangkutan.

Pengangguran Berdasarkan Tingkat Pendidikan (%)

Pertumbuhann Ekonomi ASIA

Pengangguran PerTahun



Perdagangan Internasional

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

v    PERDAGANGAN INTERNASIONAL
             
              Saat ini, hampir tidak ada negara yang mampu memenuhi semua kebutuhannya tanpa mengimpor barang/jasa dari negara lain. Hampir sebagian besar barang-barang elektronik di sekitar kita didatangkan dari luar negeri.

v    MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
         
          Perdagangan internasional memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dunia. Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu memproduksi semua kebutuhannya, tetapi cukup memproduksi barang yang paling efisien dibanding negara lain. Perdagangan internasional juga memungkinkan rakyat negara tersebut memperoleh barang konsumsi yang tidak ada di negara mereka.

v    FAKTOR PENDORONG PERDAGANGAN INTERNASIONAL

·        Keanekaragaman Kondisi Produksi
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi factor-faktor produksi yang dimiliki oleh suatu negara.

·        Penghematan Biaya Produksi / Spesialisasi
          Apabila suatu negara berspesialisasi dengan memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi rata-ratanya akan turun.

·        Perbedaan Selera
Meskipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Karena jumlah orang puas dihasilkan karena seleranya terpenuhi.


v   KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
      
          Kebijakan perdagangan internasional setiap negara mungkin berbeda dengan negara lain. Sejumlah negara memilih menjalankan kebijakan perdagangan bebas (free trade), tetapi ada pula yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan proteksi dan ada pula yang memilih gabungan keduanya.

v   PEMBAYARAN INTERNASIOAL

·       Devisa dan Fungsi Devisa

          Devisa adalah kekayaan suatu negara dalam bentuk mata uang asing yang berguna sebagai alat pembayaran internasional. Devisa dapat terdiri dari uang kertas asing, wesel, cek, dsb. Devisa dapat dibedakan menjadi devisa umum, yaitu diperoleh dari perdagangan antarnegara, antara lain dari hasil penjualan ekspor barang, transaksi jasa, dan transfer uang dari luar negeri, serta devisa kredit, yaitu diperoleh dari luar negeri berupa pinjaman, hibah, dan bantuan dari luar negeri dan harus dikembalikan pada waktu yang telah ditetapkan.

          Secara umum, fungsi dan tujuan penggunaan devisa adalah sebagai berikut :

1.   untuk menghitung kemampuan membayar pembayaran internasional.
2.   untuk mengetahui kondisi moneter pada saat itu.
3.   untuk menstabilkan nilai mata uang rupiah.
4.   sumber pembiayaan untuk mendorong pembangunan ekonomi.
5.   untuk mendukung tercapainya stabilitas moneter.
6.   untuk membayar utang luar negeri.

·       Sumber devisa suatu negeri antara lain :

1.   Transaksi Barang
  
   Adalah pengiriman barang ke luar wilayah Indonesia dalam rangka mengelola perdagangan.

2.   Transaksi Jasa

Adalah pemberian jasa-jasa ke luar negeri, antara lain jasa TKI, jasa transportasi dan jasa pariwisata.

3.   Transfer Penghasilan
  
   Berupa transfer penghasilan tenaga kerja Indonesia di luar negeri ke Indonesia.

4.   Transaksi Modal / Keuangan

   Adalah penjualan aktiva tetap maupun surat-surat berharga.


·        Cara Pembayaran Internasional
  
1.   Cash Payment. Pembayaran secara tunai (cash) biasa dilakukan oleh eksportir yang belum mengenal importir atau kurang percaya akan bonafiditas importir.

2.   Open Account. Merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Melalui open account, barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijakan importir.

3.   Letter of Credit. Adalah sebuah instrument yang dikeluarkan oleh Bank atas nama salah satu nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau sebuah perusahaan penerima tersebut menarik wesel atas Bank yang bersangkutan.

4.   Commercial Bills of Exchange. Cara pembayaran yang paling umum. Yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu dimasa datang.
      

Kamis, 07 April 2011

INFLASI

INFLASI

 

          Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continuous) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara continuous.
          Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.
          Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
          Inflasi adalah kondisi yang menunjukkan kemerosotan nilai uang karena banyaknya uang yang beredar sehingga menyebabkan kenaikkan harga barang secara umum.

Jenis-jenis Inflasi
a.   Berdasarkan Tingkatannya
-           Inflasi Ringan, yaitu <10%
-           Inflasi Sedang, yaitu 10% - 30%
-           Inflasi Berat, yaitu 30% - 100%
-           Hiperinflasi, yaitu >100%
b. Berdasarkan Sumbernya
-           Luar Negeri è ada kenaikkan harga di luar negeri
-           Dalam Negeri è adanya pencetakan uang baru oleh pemerintah, penerapan anggaran defisit, kegagalan panen
c. Berdasarkan Penyebabnya
-           Karena Tarikkan Permintaan (demand pull inflasion)
-           Karena Desakan Biaya Produksi (cost push inflation)
d. Berdasarkan Pengaruh Terhadap Harga
-           Inflasi Tertutup (Closed Inflation) è kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu.
-           Inflasi Terbuka (Open Inflation) è kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum.
-           Inflasi Yang Tidak Terkendali è serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot.

Penyebab Inflasi


Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan / pungutan / insentif / disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.
Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
Inflasi desakan biaya (cost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal,yaitu
kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji,misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.

Penggolongan Inflasi


Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri.
Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
1.      Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
2.     Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3.     Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4.     Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

Mengukur inflasi


Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:
·         Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
·         Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
·         Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
·         Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
·         Indeks harga barang-barang modal
·         Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.

Dampak Inflasi


Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.